Kisah Nabi Yang Di Bakar Kaumnya

Kisah Nabi Yang Di Bakar Kaumnya. Nabi Ibrahim adalah kekasih Allah dan Nabi Ibrahim juga sangat pemberani yang menghancurkan banyak berhala yang di buat oleh ayahnya sendiri. Suatu ketika Ibrahim mendapat petunjuk dari Allah. Ia sangat yakin bahwa Allah adalah tuhannya yang maha Esa. Karena Ibrahim telah mendapat kebenaran dan kedamaian. Allah selalu memberikan hujah yang kuat sehingga ia mampu menghadapi kaumnya yang selalu menentang Allah dengan cara menyembah berhala. Ia terus menentang para kaumnya yang menyembah berhala dan selalu mengajak agar kaumnya mau iman kepada Allah SWT.Pertentangan Ibrahim dan kaumnya semakin heboh. Namun beban yang sangat berat adalah ketika ia menghadapi ayahnya sendiri.
nabi ibrahim
Diantara kaum Babilonia. Sang ayahlah yang paling marah dan menentang sikap Ibrahim anaknya. Keduanya dipisahkan oleh prinsip-prinsip yang sangat berbeda. ''Ibrahim Engkau telah berhianat dan bersikap tidak terpuji dengan ayahmu sendiri'' Ayah..Mengapa ayah menyembah pada sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak bisa menolongmu sedikitpun? ingat ayah Allah telah memberiku sebagian ilmu yang belum ayah ketahui, ikuti aku ayah...aku akan menujukkan jalan yang lurus. Ayah janganlah engkau menyembah sayton, karena mereka sangat durhaka pada tuhannya, dan aku khawatir ayah akan mendapat adzab dari tuhan yang maha pemurah.

Sang ayah segera bangkit dengan wajah yang begitu marah, hati ayah ibrahim sangat geram dan ia tak mampu lagi membendung amarahnya. Hai anakku ibrahim bencikah kau pada tuhan-tuhan ayahmu ini, jika kau masih berbicara maka aku akan melemparmu dengan batu-batu ini! tinggalkan tempat ini aku tak mau lagi melihatmu. Baik ayah jika itu yang ayah inginkan. Aku akan pergi, semoga keselamatan tetep atasmu ayah,dan semoga tuhanku memberi petunjuk dan memaafkan perbuatanmu. 

Ibrahim pun pergi meninggalkan rumah, setelah ayahnya mengecam dan mengusirnya, namun Ibrahim tetap semangat dan tidak meredupkan cahaya iman dalamhati Ibrahim, dan ia bermaksud ingin mendatangi kaumnya yang mungkin masih mau mendengarkan ajakannya, namun disepanjang jalan yang dilewatinya tanpak sunyi sepi, kemana perginya orang-orang ini. Apa mungkin masih didalam tempat ibadah mereka.

Lalu Ibrahim menuju pada suatu tempat yang biasa digunakan untuk persembahan kaumnya berhala. Ternyata ditempat itupun sepi tak ada seorangpun.Tak lama oda seorang yang memberitahu bahwa pada hari ini sedang ada pesta rakyat yang di adakan di tepi sungai,sehingga orang-orang berbondong-bondong ke tepi sungai.Dan ibrahim memandang disekeliling ruangan dipenuhi dengan patung-patung berbagai bentuk dan ukuran. Dihapan patung-patung itu telah tersedia makanan dan menuman sebagai sesaji. Lalu Ibrahim mendekat pada salah satu patung lalu dia berkata:Hai berhala mengapa makanan itu kamu biarkan, mengapa makanan itu tak kau makai Hei...!mengapa kau diam dan tak menjawab pertanyaanku. 

 Lalu Ibrahim mengambil kampak yang ada disudut ruangan itu lalu mendekat pada berhala yang ia tanya. Lalu Ibrahim meng ayunkan kampaknya dan menghamtam patung itu. BRAAK!! yang menghantam kepala patung itu hingga hancur berantakan. Sehingga patung-patung lainpun mendapat giliran yang sama dan tak berbentuk lagi. Kecuali ada satu patung yang besar dibiarkan utuh oleh Ibrahim. Dipandangnya patung itu lalu kampak itu dikalungkan pada leher patung itu. Ibrahimpun pergi meninggalkan tempat itu.
Bersambung...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel