Kisah Nabi Musa Dan Khidir

Kisah Nabi Musa Dan Nabi Khidir. Nabi musa adalah utusan Allah yang diberi 9 mukjizat,yang mana mukjizat itu tidak diberikan kepada nabi lain, lain kata, maksudnya setiap nabi oleh Allah diberi mukjizat yang berbeda-beda tp nabi musa diberi oleh Allah banyak mukjizatKetika itu nabi musa sedang memberikan nasehat kepada kaumnya, setelah itu dia ditanya oleh kaumnya: wahai nabinya Allah siapaka orangnya paling hebat, maka seketika itu ia menjawab: saya. Padahal ada seorang yang lebih alim dari pada dirinya,
KISAH NABI MUSA
lalu Allah ta'alaa menegurnya. Wahai musa sesungguhnya ada seorang hamba lebih alim dari pada dirimu, dia berada dipertemuan dua lautan, lalu musa berkata :Ya Allah bagaimana agar saya bisa bertemu dengan nabi khidir .Ambilah ikan dan masukkan kedalam wadah atau keranjang, bila ikan itu hilang maka nabi hidir bertempat disitu ketika ikan itu hilang.

Maka nabi musa pun mengambil ikan dan ditaruhnya didalam keranjang tersebut, dan nabi musa dalam perjalanannya tidak sendirian yaitu ditemani yusak bin nun(murid nabi musa).Ketika dalam perjalanan nabi musa dan yusak bin nun lupa akan ikan tersebut padahal ikan itu sudah lompat kedalam pertemuan dua lautan itu. Kemudian nabi musa merasa lelah dan mengajaknya istirahat, lalu yusak bin nun berkata lebih baik kita berteduh, lalu musa pun berkata bawalah bekal kita kemari, lalu yusak berkata lagi taukah anda tentang ikan itu aku dilupan setan tentang ikan itu dan tadi aku melihat bahwa ikan itu melompat dengan cara yang aneh.

Seketika itu musa berkata itulah tempat yang kita cari, lalu kedua kembali mengikuti jejak yang semula mereka lewati, singkat cerita akhirnya nabi musa bertemu dengan nabi Khidir.Kemudian musa berkata aku sengaja menemui anda karena saya ingin belajar ilmu kepada mu yang mana Allah ta'ala telah memberimu bnyak ilmu.

Berkata nabi khidir: wahai musa aku punya banyak ilmu yang mana Allah telah memberi kepadaku.
Lalau musa bertanya bolehkah aku mengikutimu.Apakah kamu sanggup mengikuti aku padahal kamu belum mengetahui ilmu tentang hal itu, lalu keduanya melanjutkan perjalan menuju tepi laut, ketika itu mereka hendak menyebarang laut lalu ada seorang nelayan yang rela apabila perahunya ditumpangi dan tanpa minta bayaran sepeserpun, kemudian ada burung yang hinggap diperahu itu dan mematuk-matuk air laut untuk minum.

Kemudian nabi khidir berkata wahai musa ilmuku dan ilmumu dibanding ilmu Allah tidaklah ada apa-apanya, sebagaimana hanya seperti air laut yang dipatuk burung tadi, ilmu Allah begitu luas seperti lautan yang membentang.

Setelah itu nabi khidir mengambil kampak lalu di rusaknya perahu yang iya tumpangi, melihat kejadian itu nabi musa keheranan dan berkata bukankah perbuatanmu itu salah wahai khidir, karena kita sudah dipersilahkan naik diperahunya dan tanpa upah sepeserpun.

Kemudian khidir berkata: bukankah kamu sudah aku katakan kamu tidak akan sabar ikut denganku.
Musa berkata: jangan engkau menghukumiku karena kesalahanku, dan jangan engkau bebani dengan kesulitanku. Nabi musa sangat lupa dengan pertanyaan itu padahal dia telah dijanji untuk tidak bertanya-tanya. Setelah pergi dari tepi laut, tiba-tiba keduanya bertemu dengan anak kecil yang sedang bermain dengan kedua temannya, lalu khidir memegang kepala anak itu kemudian dipatahkannya leher anak itu dengan tangannya khidir.

Sontak musa pun berkata kepada khidir, bukankah kamu telah membunuh jiwa yang suci? dia tidak karena membunuh orang lain kenapa engkau bunuh anak itu. Sungguh engkau talah melakukan kemungkaran.

Khidir berkata: bukankah sudah aku katakan kamu tidak akan bersabar ikut bersamaku.Musa berkata: jika aku bertanya sekali lagi maka jangan izinkan aku ikut bersamamu.Engkau telah memberiku kesempatan yang kedua kalinya. Lalu keduanya meneruskan perjalanannya dan mereka menjumpai penduduk negri yang tujuannya khidir dan musa ingin disuguhi oleh penduduk negeri tersebut, kemudian khidir dan musa menjumpai tembok yang hampir roboh lalu khidir membetulkannya. Lalu musa berkata : buat apa kamu memperbaiki dinding itu sedangkan kita sudah datang pada mereka namun mereka tidak menjamu kita, bila perlu kamu mintaklah upah pada penduduk negeri itu.

Khidir berkata: inilah saatnya kita berpisah,dan saya akan menceritakan atas perbuatanku yang kamu tidak bisa bersabar atas kejadian itu.inilah alasan khidir merusak pada perahu yang ia tumpangi, karena ada seorang raja yang jahat yang mana dia akan merampas setiap perahu yang melintasinya.

alasan yang kedua khidir membunuh anak kecil yang belum baleg karena khidir mengetahui bahwa kelak ketika dewasa dia akan menjadi kafir dan dia akan mempengaruhi kedua orang tuanya menjadi kafir, dan alasan yang ketiga khidir membangun tembok yang hendak roboh karena dibawahnya tembok ada harta yang bisa diambil oleh anak yatim yang menempatinya, inilah cerita singkat yang bisa kita ambil hikmahnya semoga cerita ini bermanfaat. Aamiin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel