Kisah nabi hud AS
Thursday, September 05, 2019
Edit
Kisah nabi hud AS-Hud (bahasa arab: هود , aubir, ubayr, neber) (kurang lebih 2450-2320 sm) adalah seseorang nabi yg diutus untuk kaum 'ad yang tinggal pada al-ahqaf, rubu' al-khali-yaman. Hud dikenal pada ajaran kepercayaan islam, yahudi serta kristen. Dalam kitab perjanjian lama dikenal menjadi eber. Namanya disebutkan sebanyak 7 kali dalam al-qur'an. Umat muslim percaya bahwa nabi hud hidup lebih kurang 150 tahun dan diutus sebagai rasul di tahun 2400 sm. Diriwayatkan bahwa dia wafat di timur hadhramaut, yaman.
Genealogi
Hud bin abdullah bin ribah bin khulud bin ad bin aus bin irim bin syam bin nuh. Dia menikahi seseorang wanita yg bernama melka binti madai bin japeth (yafas).
Kisah nya Nabi Hud
Nabi hud artinya keturunan dari suku 'aad (عاد), suku yg hayati di jazirah arab, disuatu daerah bernama al-ahqaf yg terletak di utara hadramaut antara yaman dan oman. Mereka artinya kaum penyembah berhala bernama shamud, shada, serta al-haba. Mereka termasuk suku yang tertua sesudah kaum nuh. Mereka dikaruniai oleh allah (الله) tanah yg fertile, menggunakan sumber-sumber air yg memudahkan mereka bercocok tanam.
Sebagaimana dengan kaum nabi nuh (نوح), kaum hud, yaitu suku 'aad tidak mengenal allah menjadi tuhannya. Mereka membuat patung-patung yang diberi nama shamud dan alhattar serta itu yg disembah sebagai yang kuasa mereka yang menurut kepercayaannya dapat memberi kebahagiaan, kebaikan dan keuntungan dan bisa menolak kejahatan, kerugian dan segala musibah. Ajaran serta kepercayaan nabi idris a.S. (إدريس) dan nabi nuh a.S. (نوح) telah tidak dijalankan lagi.
Dakwah Nya Nabi Hud
Nabi hud memulai dakwahnya menggunakan menarik perhatian kaumnya suku 'aad kepada gejala wujudnya allah yang berupa alam sekitar mereka serta bahwa allah-lah yang membentuk mereka seluruh serta mengaruniakan mereka dengan segala kenikmatan hidup. Beliau-lah yang seharusnya mereka sembah serta bukan patung-patung yg mereka untuk sendiri.
Diterangkan sang nabi hud bahwa beliau ialah opas allah yang diberi tugas guna membawa mereka ke jalan yg benar, beriman kepada allah yg menciptakan mereka serta menghidupkan serta mematikan mereka, memberi rezeki atau mencabutnya berasal mereka. Beliau tidak mengharapkan upah dan menuntut balas jasa atas usahanya memimpin serta menuntun mereka ke jalan yang benar. Dia hanya menjalankan perintah allah dan memperingatkan mereka bahwa Jika mereka permanen menutup pendengaran serta mata mereka, mengingatkan wacana kaum nabi nuh yg ditimpa azab allah serta meminta mereka guna berhenti berasal menyembah berhala.
Bagi kaum 'aad, seruan serta dakwah nabi hud itu ialah sesuatu yang tidak pernah mereka dengar ataupun duga. Mereka melihat bahwa ajaran yang dibawa sang nabi hud itu akan membarui metode hidup mereka serta membongkar peraturan dan norma istiadat yang telah mereka kenal dan warisi asal oma moyang mereka. Mereka tercengang serta merasa heran bahwa seorang berasal suku mereka sendiri telah berani berusaha merombak tatacara hidup mereka dan menggantikan agama dan agama mereka menggunakan sesuatu yg baru yg mereka tidak kenal dan tidak dapat dimengerti serta diterima oleh akal fikiran mereka.
Pembalasan allah atas kaum 'aad
Pembalasan dewa terhadap kaum 'aad yg kafir serta permanen membangkang itu diturunkan pada dua termin. Tahap Perdana berupa kekeringan yang melanda ladang dan kebun mereka. Pada suasana demikian nabi hud masih berusaha meyakinkan mereka bahwa kekeringan itu adalah suatu permulaan siksaan berasal allah yg dijanjikan dan bahwa allah masih memberi kesempatan pada mereka buat sadar akan kesesatan dan kekafiran mereka serta balik beriman kepada allah menggunakan meninggalkan persembahan mereka yang batil buat kemudian bertaubat dan memohon ampun kepada allah agar segera hujan turun kembali serta menghindari mereka berasal bahaya kelaparan yang mengancam. Akan tetapi mereka tetap belum mau percaya dan menduga janji nabi hud itu ialah janji kosong. Mereka bahkan menuju menghadap berhala-berhala mereka memohon proteksi asal musibah yg mereka hadapi.
Tentangan mereka terhadap janji allah yg diwahyukan pada nabi hud segera mendapat jawaban menggunakan datangnya pembalasan tahap kedua yang dimulai dengan terlihatnya gumpalan awan serta mega hitam yang tebal diatas mereka yg disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena menerka bahwa hujan akan segera turun membasahi ladang serta menyirami kebun mereka yg sedang mengalami kekeringan. Melihat sikap kaum 'aad yg sedang bersuka ria itu berkatalah nabi hud dengan nada mengejek: mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awan rahmat bagi engkau tetapi mega yg akan membawa kehancuran kamu menjadi pembalasan allah yg sudah kujanjikan serta kamu ternanti-nanti guna mengambarkan kebenaran istilah-kataku yg selalu kamu sangkal dan kamu dusta .
Sejurus kemudian sebagai kenyataanlah apa yg diramalkan oleh nabi hud itu bahwa bukan hujan yg turun dari awan yang tebal itu tetapi angin topan yang dahsyat serta kencang disertai bunyi gemuruh yg mencemaskan yang sudah merusakkan bangunan rumah asal dasarnya, membawa berterbangan semua perabotan dan mal serta melempar jauh hewan-hewan ternak. Keadaan kaum 'aad menjadi panik, mereka berlari kesana-sini, hilir-pulang kampung mencari perlindungan.
Adapun nabi hud serta para sahabatnya yang beriman sudah menerima perlindungan allah asal bencana yg menimpa kaumnya. Sehabis situasai cuaca balik tenang dan tanah al-ahqaf sudah sebagai sunyi senyap dari kaum 'aad pergilah nabi hud meninggalkan tempatnya berhijrah ke hadramaut, dimana ia tinggal menghabiskan residu hidupnya hingga beliau wafat dan dimakamkan di sana. Sampai kini makamnya yang terletak di atas sebuah bukit, di suatu kawasan sekitar 50 km asal kota siwun selalu dikunjungi para peziarah yg datang asal sekitar daerah itu, terutama di bulan syaaban.
Kisah nabi hud yang ada didalam al-qur'an
Kisah nabi hud diceritakan pada 68 ayat asal 10 surah yg di antaranya artinya surat hud, ayat 50 hingga 60, surat al mu’minuun ayat 31 sehingga ayat 41, surat al ahqaaf ayat 21 sebagai akibatnya ayat 26 serta surat al haaqqah ayat 6,7 serta 8. Berikut artinya rincian kisah nabi hud disurat-surat yang lain:
Kaum 'aad membentuk tanah mereka: 7:69,26:128–129, 26:133–134, 41:15 89:7–8
Dakwah nabi hud: 7:65–72, 11:50–57,23:32 26:124–127, 26:131–132, 26:135, 46:21–23
Tantangan untuk nabi hud: 7:66–67,11:53–5514:9,26:123,26:136–137 38:12, 46:21, 50:13, 54:18
Pembinasaan terhadap kaum 'aad: 7:72, 11:58, 11:89, 23:41, 25:38, 26:139, 29:38, 29:40, 40:31, 41:13, 41:16, 46:24–25, 51:41–42, 53:50, 54:19–20, 69:6–8, 89:6
Genealogi
Related
Nabi hud artinya keturunan dari suku 'aad (عاد), suku yg hayati di jazirah arab, disuatu daerah bernama al-ahqaf yg terletak di utara hadramaut antara yaman dan oman. Mereka artinya kaum penyembah berhala bernama shamud, shada, serta al-haba. Mereka termasuk suku yang tertua sesudah kaum nuh. Mereka dikaruniai oleh allah (الله) tanah yg fertile, menggunakan sumber-sumber air yg memudahkan mereka bercocok tanam.
Sebagaimana dengan kaum nabi nuh (نوح), kaum hud, yaitu suku 'aad tidak mengenal allah menjadi tuhannya. Mereka membuat patung-patung yang diberi nama shamud dan alhattar serta itu yg disembah sebagai yang kuasa mereka yang menurut kepercayaannya dapat memberi kebahagiaan, kebaikan dan keuntungan dan bisa menolak kejahatan, kerugian dan segala musibah. Ajaran serta kepercayaan nabi idris a.S. (إدريس) dan nabi nuh a.S. (نوح) telah tidak dijalankan lagi.
Dakwah Nya Nabi Hud
Diterangkan sang nabi hud bahwa beliau ialah opas allah yang diberi tugas guna membawa mereka ke jalan yg benar, beriman kepada allah yg menciptakan mereka serta menghidupkan serta mematikan mereka, memberi rezeki atau mencabutnya berasal mereka. Beliau tidak mengharapkan upah dan menuntut balas jasa atas usahanya memimpin serta menuntun mereka ke jalan yang benar. Dia hanya menjalankan perintah allah dan memperingatkan mereka bahwa Jika mereka permanen menutup pendengaran serta mata mereka, mengingatkan wacana kaum nabi nuh yg ditimpa azab allah serta meminta mereka guna berhenti berasal menyembah berhala.
Bagi kaum 'aad, seruan serta dakwah nabi hud itu ialah sesuatu yang tidak pernah mereka dengar ataupun duga. Mereka melihat bahwa ajaran yang dibawa sang nabi hud itu akan membarui metode hidup mereka serta membongkar peraturan dan norma istiadat yang telah mereka kenal dan warisi asal oma moyang mereka. Mereka tercengang serta merasa heran bahwa seorang berasal suku mereka sendiri telah berani berusaha merombak tatacara hidup mereka dan menggantikan agama dan agama mereka menggunakan sesuatu yg baru yg mereka tidak kenal dan tidak dapat dimengerti serta diterima oleh akal fikiran mereka.
Pembalasan allah atas kaum 'aad
Pembalasan dewa terhadap kaum 'aad yg kafir serta permanen membangkang itu diturunkan pada dua termin. Tahap Perdana berupa kekeringan yang melanda ladang dan kebun mereka. Pada suasana demikian nabi hud masih berusaha meyakinkan mereka bahwa kekeringan itu adalah suatu permulaan siksaan berasal allah yg dijanjikan dan bahwa allah masih memberi kesempatan pada mereka buat sadar akan kesesatan dan kekafiran mereka serta balik beriman kepada allah menggunakan meninggalkan persembahan mereka yang batil buat kemudian bertaubat dan memohon ampun kepada allah agar segera hujan turun kembali serta menghindari mereka berasal bahaya kelaparan yang mengancam. Akan tetapi mereka tetap belum mau percaya dan menduga janji nabi hud itu ialah janji kosong. Mereka bahkan menuju menghadap berhala-berhala mereka memohon proteksi asal musibah yg mereka hadapi.
Tentangan mereka terhadap janji allah yg diwahyukan pada nabi hud segera mendapat jawaban menggunakan datangnya pembalasan tahap kedua yang dimulai dengan terlihatnya gumpalan awan serta mega hitam yang tebal diatas mereka yg disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena menerka bahwa hujan akan segera turun membasahi ladang serta menyirami kebun mereka yg sedang mengalami kekeringan. Melihat sikap kaum 'aad yg sedang bersuka ria itu berkatalah nabi hud dengan nada mengejek: mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awan rahmat bagi engkau tetapi mega yg akan membawa kehancuran kamu menjadi pembalasan allah yg sudah kujanjikan serta kamu ternanti-nanti guna mengambarkan kebenaran istilah-kataku yg selalu kamu sangkal dan kamu dusta .
Sejurus kemudian sebagai kenyataanlah apa yg diramalkan oleh nabi hud itu bahwa bukan hujan yg turun dari awan yang tebal itu tetapi angin topan yang dahsyat serta kencang disertai bunyi gemuruh yg mencemaskan yang sudah merusakkan bangunan rumah asal dasarnya, membawa berterbangan semua perabotan dan mal serta melempar jauh hewan-hewan ternak. Keadaan kaum 'aad menjadi panik, mereka berlari kesana-sini, hilir-pulang kampung mencari perlindungan.
Adapun nabi hud serta para sahabatnya yang beriman sudah menerima perlindungan allah asal bencana yg menimpa kaumnya. Sehabis situasai cuaca balik tenang dan tanah al-ahqaf sudah sebagai sunyi senyap dari kaum 'aad pergilah nabi hud meninggalkan tempatnya berhijrah ke hadramaut, dimana ia tinggal menghabiskan residu hidupnya hingga beliau wafat dan dimakamkan di sana. Sampai kini makamnya yang terletak di atas sebuah bukit, di suatu kawasan sekitar 50 km asal kota siwun selalu dikunjungi para peziarah yg datang asal sekitar daerah itu, terutama di bulan syaaban.
Kisah nabi hud yang ada didalam al-qur'an
Kisah nabi hud diceritakan pada 68 ayat asal 10 surah yg di antaranya artinya surat hud, ayat 50 hingga 60, surat al mu’minuun ayat 31 sehingga ayat 41, surat al ahqaaf ayat 21 sebagai akibatnya ayat 26 serta surat al haaqqah ayat 6,7 serta 8. Berikut artinya rincian kisah nabi hud disurat-surat yang lain:
Kaum 'aad membentuk tanah mereka: 7:69,26:128–129, 26:133–134, 41:15 89:7–8
Dakwah nabi hud: 7:65–72, 11:50–57,23:32 26:124–127, 26:131–132, 26:135, 46:21–23
Tantangan untuk nabi hud: 7:66–67,11:53–5514:9,26:123,26:136–137 38:12, 46:21, 50:13, 54:18
Pembinasaan terhadap kaum 'aad: 7:72, 11:58, 11:89, 23:41, 25:38, 26:139, 29:38, 29:40, 40:31, 41:13, 41:16, 46:24–25, 51:41–42, 53:50, 54:19–20, 69:6–8, 89:6