7 Bahaya Membentak Anak

7 Bahaya Membentak Anak. Rifan yang 3 tahun tidak bisa menahan lapar ketika di ajak ibunya berbelanja. Ia merengek sejadinya, karena seolah sang ibu tidak memperdulikan. Tak tahan dengan anaknya yang merengek terus-menerus, sang ibu membektak rifan didepan umum, mencubit dan memukul tangannya. Tangisan rifan pun semakin menjadi keras...

Ilustrasi di atas bisa kita temui ketika sedang berada di pasar. Alih-alih ingin memberikan pakaian baru anaknya untuk lebaran, eeh si ibu malah membentak, dan mecubit buah hatinya.Perlu diketahui, bahwa membentak anak dan memukul dapat membahayakan perkembangan jiwa sang anak. Menurut Psikolog dari 1 consulting. 

bahaya membentak anak


Dra.nana maznah prasetyo, M.Si,berdasarkan hasil penelitian,disetiap kepala seorang anak terdapat ratusan  sel otak yang tumbuh.   Akan tetapi satu bentakan perkataan kasar, makian atau semacamnya kepada anak yang masih dalam  masa   pertumbuhan (golden age, usia 2-3tahun)  akan  berakibat sangat fatal  pada  pertumbuhan sel-sel otak  bahkan  bisa mematikannya sel otak tersebut,  ini bukan sebuah perkara yang kecil.Berikut adalah dampak dari anak yang sering dibentak.


1. Membentak Anak Dapat Merusak Sel Otak

Lese Gliot menjelaskan bahwa suara yang keras dan bentakan yang keluar dari orang tua dapat merusak atau menggugurkan sel otak anak yang sedang tumbuh.Sedangkan ketika sang ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui anaknya maka rangkaian sel otak berbentuk indah.Lise Gliot dari fakultas kedokteran Chicago melakukan penelitian pada objeknya yaitu anaknya sendiri.


Dia berinisiatif memasang kabel perekam otak yang dihubungkan di sebuah monitor komputer,dengan demikian itu akan terlihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya.Dan dia menyatakan bahwa hasilnya sangat luar biasa,saat anak menyusui sang anak akan terbentuk rangkaian indah pada sel otak anak.Namun saat dia terkejut ketika ada suara yang sedikit keras, maka rangkaian indah sel otak yang menggelembung seperti balon tersebut pecah berantakan.Dan kemudia juga terjadi perubahan warna.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Lise Gliot menjelaskan bahwa pengaruh marah dan bentakan pada anak akan sangat mempengaruhi perkembangan sel otak sang anak. Bahaya jika hal tersebut dilakukan secara terus-menerus dan tak terkendali. Lise Gliot memberikan nasehat bahwa kita harus berhati-hati dalam memarahi sang anak.

Tidak itu saja membentak anak dapat mengganggu fungsi organ yang lain seperti hati dan jantung. Efek jangka panjangnya bila anak sering mendapatkan bentakan, mereka akan lebih banyak melamun dan lambat dalam berfikir atau lambat dalam memahami sesuatu. Mereka biasanya mudah meluapkan  rasa marahnya,panik dan sedih, sudah banyak sekali dijumpai kasus sang anak mengalami strees hingga depresi dalam hidupnya. Hal ini karena kesulitan dalam memahami pola-pola masalah yang mereka hadapi. Dan itu semua adalah akibat dari sedikitnya sel-sel otak yang aktif dari yang seharusnya.

2.Dibentak Jantung Anak Bisa Kelelahan

Menurut penjelasan Dr Godeliva Maria Silvia Merry M.Si, dokter dan juga pengajar di UKDW Yogyakarta, dia menjelaskan bahwa denyut nadi seseorang dapat berubah-ubah yang tergantung dari suara yang didengar. Sehingga apabila orang tua ''hobi'' membentak anak dengan nada tinggi, menakibatkan organ jantung sang anak akan sering berdetak dengan sangat cepat (abnormal), yang menyebabkan jantung menjadi mudah kelelahan. Bahaya yang sama juga bisa terjadi pada orang yang sering mendengarkan musik berirama cepat.

3. Anak Akan Tumbuh Menjadi Pribadi Yang Emosional 

Ketika anak sering dibentak, anak akan meniru hal yang ''diterimanya'' itu dalam kehidupan sehari-harinya. Dimana anak akan tumbuh menjadi sosok yang mudah marah, sulit mengendalikan diri, emosianal dan suka berteriak-teriak. Karena tindak kekerasan baik itu verbal maupun non verbal berdampak buruk pada psikologi sang anak.

4. Tingkat Kepercayaan Anak Kepada Orang Tua Menurun

Umumnya orang tua dijadikan panutan bagi sang anak, sehingga kebiasaan orang tua akan ditiru sang anak, termasuk berbicara dengan nada yang sangat kasar dan tinggi. Memarahi anak didepan teman-temannya, hal ini bisa mempertaruhkan harga diri sang anak ketika berada ditengah lingkungan pertemanannya dan lingkungan bermainnya. Sehingga hal ini dapat mengakibatkan tingkat kepercayaan anak kepada orang tuanya menjadi turun. Alhasil segala nasehat orang tua akan dianggap sebelah mata oleh sang anak.

5. Anak Menjadi Depresi

Remaja belasan tahun yang sering dibentak oleh orang tuanya,dia akan memperlihatkan gejala depresi dibandingkan dengan teman seumurannya. Permasalahan seperti ini  dikemukakan sebuah studi baru yang di publikasikan di jurnal child development. Salah satu poin disebutkan, yaitu alih-alih orang tua'' berniat baik'' untuk memperbaiki perilaku sang remaja, tetapi dengan cara diteriaki, dihina dan dibentaki oleh orang tua, maka hal ini justru membuat perilaku sang remaja malah tambah buruk lagi.

6. Kesulitan Menjadi Pendengar Yang Baik

Supaya anak tumbuh menjadi pribadi sebagai pendengar yang baik, maka sang anak perlu tumbuh dilingkungan yang membuatnya dapat berpikir positif. Ketika orang tua berbicara dengan nada tinggi alias membentak justru dapat mengakibatkan anak terganngu perkembangannya dan mengalami pada gangguan pendengarannya. Selain masalah pendengaran, juga masalah hati yang''terluka'' karena sang anak menerima perlakuan yang buruk, alhsil anak akan kesulitan untuk tumbuh menjadi pendengar yang baik.

7. Anak Kehilangan Inisiatif Karena Takut Salah

Anak yang sering di bentak dan dimarahi apalagi dimarahi secara membabi buta, maka bisa beresiko menjadi diri anak kesulitan dalam melakukan inisiatif. Hal itu karena didalam jiwa sang anak tertanan perasaan takut salah karena serinnya dibentak. Sehingga anak akan minim sekali dan kesulitan untuk bisa melakukan inisiatif. Anak juga memiliki perasaan seperti orang tuanya, perkataan sebaik dan seburuk apapun akan masuk dan diresap oleh otak sang anak. Perkataan lembut dan baik akan mempengaruhi perkembangan psikologi kearah yang lebih baik. Sedangkan perkataan kasar, bernada tinggi, akan mengakibatkan pertumbuhan psikologi terhambat.

Membuat anak depresi dan gejala penyakit psikologis lainnya Ada sebuah contoh nyata diceritakan bahwa di banjarmasin terdapat siswi perempuan yang sikapnya '' sangat dingin ''  pada diri anak itu tidak ada senyum sama sekali walau diajak berbicara. Tenyata setelah di selidiki dengan bertanya-tanya kepihak keluarga, gadis ini sejak kecil selalu mendapat ''hadiah'' bentakan, cubitan, pukulan kekerasan yang lainnya dari orang tuanya. Sehingga kemampuan otaknyadan juga perilakunya tidak normal dibanding teman-teman sebayanya.

Mari kita sebagai orang tua untuk selalu memebrikan naungan yang sejuk dan damai agar kelak anak mempunyai pribadi yang baik dan membanggakan dan bisa menghormat kepada orang tuanya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel