Jaga Mulut Kita Agar Tidak Merugikan Orang Lain

Tanpa kita sadari mulut kita ini kadang bisa menghancurkan orang lain, mulut kita ini itu bisa membuat orang lain senang tapi bisa juga membuat orang lain hancur bedanya antara kata-kata yang sopan dan kata-kata yang tidak sopan, tapi tidak semua orang peka untuk memakai rasa terhadap kalimat yang ia ucapkan kepada orang lain, misalnya kamu bertanya kepada temannya berapa gajimu sebulan kerja di toko itu temanmu menjawab satu setengah juta rupiah, apa cuman Rp1.500.000 sedikit kali kamu digaji,dia tidak menghargai keringatmu apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu?

Sejak saat itu temanmu jadi membenci pekerjaannya lalu dia meminta kenaikan gaji pada pemilik toko itu, akhirnya pemilik toko menolak dan akhirnya temanmu di PHK. Kemudian temanmu tidak berpenghasilan lagi dan jadi pengangguran. Apa masalahnya masalahnya adalah omonganmu, pada saat arisan kamu juga bertanya kepada pemilik rumah, rumahmu ini apa tidak terlalu sempit bukannya anak-anakmu banyak ya rumah yang tadinya terasa lapang sejak saat kamu mengeluarkan kata-kata itu mulai dirasakan oleh penghuni rumah ketenangan pun hilang saat itu mulai terbelit hutang akhirnya mencoba membeli rumah besar dengan cara kredit di bank Apa sumber masalahnya masalahnya adalah omonganmu itu,

Jaga Mulutmu

Ada saudara laki-laki bertanya pada kunjungan seminggu setelah adik perempuannya melahirkan hadiah apa yang diberikan suamimu kepadamu setelah melahirkan adik perempuannya menjawab tidak ada, saudara laki-lakinya berkata lagi apa engkau tidak berharga di sisinya, saudara laki-laki berkata lagi. Aku bahkan sering memberi hadiah istriku walaupun tanpa alasan yang istimewa. Siang itu ketika suaminya telah pulang dari kantor dia menemukan istrinya merajuk di rumah keduanya lalu terlibat ketegangan dan keributan sehingga sebulan kemudian antara suami istri itu terjadi perceraian di mana sumber masalahnya? dari kalimat sederhana yang diucapkan saudara laki-laki kepada saudara perempuannya.

Lalu ada seorang bertanya kepada seorang kakek tua berapa kali anakmu mengunjungimu dalam sebulan lantas si kakek menjawab: Sebulan sekali yang bertanya menimpali lagi Wah keterlaluan sekali anakmu itu, seharusnya di usia senjamu mereka mengunjungi mu lebih sering lagi. Akibatnya hati  si kakek tersebut menjadi sempit padahal tadinya ia amat rela terhadap anak walaupun jarang mengunjunginya. Sehingga si kakek jadi sering menangis dan perburuk kesehatan dan kondisi badannya.

Kawan apa sebenarnya keuntungan yang didapat ketika bertanya seperti pertanyaan-pertanyaan di atas, jagalah diri dan jangan menyampuri kehidupan orang lain jangan mengecilkan dunia mereka dengan menanamkan rasa apa yang sudah mereka miliki tidak perlu mengkritisi masalah keluarga mereka atau mereka berbicara tentang masalah masalah pribadi kepada orang lain, mungkin pendapat kamu benar tapi belum tentu bagi orang lain itu benar mungkin bagi kamu benar tapi mungkin bagi orang lain itu bisa menghancurkan dia, 1000 manusi  1000 kehidupan 1000 pikiran kita ini berbeda tidaklah sama. Berhentilah menjadi hebat dengan memberikan solusi tapi mengkerdilkan keluarga mereka jaga omonganmu dan lebih baik diam daripada berkata kata tapi hanya merendahkan martabat orang lain.

Berusaha untuk pikir dahulu sebelum bicara jangan sampai kamu berbicara tanpa dipikirkan akibatnya. Libatkanlah rasa dalam setiap omongan yang keluar dari mulutmu tidak usah menasehati orang yang belum punya anak bertahun-tahun dengan kalimat Kenapa belum punya anak kapan mau punya anak, Siapa sih suami istri yang tidak pengen punya anak mereka mungkin sudah berusaha tapi kalau Allah belum berkehendak mereka bisa apa. Tidak usah menasehati orang untuk cepat punya pasangan kepada orang-orang yang sudah berusaha untuk punya pasangan dan belum dikaruniai pasangan. Jangan berbicara bahagiamu di depan teman mu yang lagi bersedih, jangan berbicara Ayahmu di depan temanmu yang tidak punya ayah jangan menceritakan ibu di depan temanmu yang tidak punya ibu, jangan menceritakan anak di depan teman yang tidak punya anak.

Jangan menceritakan mampumu di depan orang yang kurang mampu, jaga omonganmu libatkanlah rasa karena omongan yang keluar dari mulut mu adalah ukuran seberapa dalam kamu menjalani agamamu kamu jaga tutur katamu karena dengan tutur katamu agar orang bisa termotivasi atau malah menghancurkan orang lain kandang orang tidak perlu menasehatmu, mungkin mereka hanya butuh sopot dan do'a mu.

Manusia yang baik adalah manusia yang selalu melibatkan rasa dan empati dalam tiap tutur kata mereka buat orang lain bahagia dengan menjaga martabat mereka buat orang lain senang dengan kata-kata yang bermakna dan penuh dengan do'a bahagialah melihat orang lain bahagia, dan bahagialah dengan membuat orang lain bahagia dengan tutur kata Semoga Allah selalu menuntun kita untuk mengeluarkan omongan yang bermanfaat bagi orang lain dan semoga Allah selalu menjauhkan kita dari omongan yang bisa menghancurkan orang lain. Mak jagalah kata-katamu terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel